Penyebab laptop melendung
Baterai Kembung dan SolusinyaElektron HME ITB Follow May 11, 2019 · 4 min read Di bulan Ramadan ini, kita diharuskan untuk berjuang melawan lapar dan haus. Waktu tiba saatnya untuk berbuka puasa, kita akan balas dendam dengan tidak mengontrol hawa nafsu makan kita. Pada akhirnya, bulan puasa membuat berat badan naik dan perut membesar alias membuncit! Weits, ngeri dong hehe. Tapi, tahu nggak sih bukan cuma manusia aja yang bisa jadi buncit?! Iya, baterai handphone kita juga bisa. Baterai bisa buncit, atau disebut kembung, jika kita tidak memperhatikan perawatannya dengan benar! Kepo nggak kenapa baterai bisa kembung? Apa baterai juga kekenyangan kayak kita? Sebelum membahas mengenai penyebab baterai menjadi kembung, kita harus tahu dulu isi dari baterai. Baterai pada kebanyakan handphone saat ini terbuat dari bahan kimia yang bernama Ion Litium, atau biasa disebut Li-ion. Seperti baterai umumnya, baterai Li-ion terdiri dari sepasang elektroda dan elektrolit yang berada di antaranya. Ada pun, elektroda adalah sebuah logam yang dapat bereaksi dengan zat lain untuk menghasilkan listrik. Elektroda merupakan kutub positif dan negatif dari baterai tersebut. Elektroda dapat terbuat dari berbagai bahan, pada umumnya menggunakan litiium. Litium merupakan logam yang sangat reaktif, bahkan dapat terbakar saat bereaksi dengan udara. Untuk elektrolit sendiri merupakan cairan yang memungkinkan elektron mengalir di antara dua elektroda. Saat baterai Li-ion terisi daya, elektroda menangkap dan menahan elektron, serta melepaskannya saat baterai digunakan. Lalu, kenapa baterai bisa kembung? Beberapa kemungkinannya ialah karena adanya kesalahan produksi atau umur baterai yang tidak lagi muda. Kesalahan pemakaian, seperti penggunaan baterai yang terlalu dipaksakan dan penggunaan pengisi daya (charger) yang tidak sesuai dengan baterai, juga dapat menyebabkan baterai menjadi kembung. Namun, pada dasarnya, baterai kembung disebabkan oleh sel baterai yang kelebihan muatan. Saat mengisi daya pada baterai, elektroda akan mengikat elektron dan menimbulkan gas. Jika daya yang terisi sudah berlebihan, gas akan diproduksi berlebihan. Selain itu, suhu pada baterai juga akan meningkat sehingga membuat gas-gas yang ada dalam baterai mengembang dan baterai terlihat melembung. Bingung bacanya? Coba bayangin gini. Pernah makan ubi? Nah, kalau memakan ubi terlalu banyak, perut bakal terasa ingin mengeluarkan gas alias kentut. Gimana tuh kalau gas susah keluar? Perut bisa jadi membuncit karena gas-gas yang seharusnya keluar malah terperangkap. Dampaknya, perutnya terasa kembung. Begitu lah kira-kira bagaimana baterai bisa kembung. Muatan yang berlebih menghasilkan gas berlebih, tetapi gas tidak bisa keluar dari baterai. Akhirnya, baterai akan menjadi gembung. Kalau udah kembung, gimana dong? Baterai kembung itu berbahaya, loh! Baterai kembung yang masih terpasang dapat merusak handphone. Sebab, ukurannya sudah tidak sesuai dengan handphonenya. Tak hanya itu, baterai kembung bisa beruntut pada kebocoran. Kebanyakan baterai berisi litium, dan seperti penjelasan di atas, litium adalah bahan yang sangat reaktif. Jika terjadi kebocoran, bisa jadi baterai kalian meledak dan terbakar. Hal ini tentu akan membahayakan kita! Bahkan, pernah terjadi kebakaran di sebuah pesawat Boeing 787. Ternyata, kebakaran itu ialah akibat dari baterai yang ada di dalam pesawat. Gimana sih cara merawat baterai agar tidak kembung?
Nah, sudah tahu kan sekarang kenapa baterai bisa kembung kayak susu bantal? Udah tahu juga kan kalau udah kayak bantal itu berbahaya?! Bahkan bisa menyebabkan pesawat terbakar jika kita tidak benar-benar memperhatikan masalah baterai ini! Jadi, buat kalian yang udah tahu, dikurang-kurangin ya kebiasaan buruknya, dan ayo dijalanin nih tips-tips nya biar kamu nggak harus pergi ke tukang servis handphone buat ganti baterai kamu yang kembung! Penulis: Naqita Ramadhani (Teknik Tenaga Listrik17 ITB) Muhammad Hanif Ihsan Syuhada (Teknik Tenaga Listrik17 ITB) |